Seperti diketahui, WIKA mencatatkan rugi Rp 7,12 triliun sepanjang tahun 2023. Kerugian bersih WIKA membengkak 11.860% dari kerugian Rp 59,59 miliar di tahun 2022.
Tercatat, beban WIKA membengkak yang terdiri dari beban lain-lain naik 310,16% menjadi Rp 5,40 triliun. Sementara beban keuangan meningkat 133,70% sebesar Rp 3,20 triliun di tahun 2023.
“Beban lain-lain ini di antaranya mulai tahun 2022 kami sudah mencatat adanya kerugian dari PSBI atau kereta cepat,” sebutnya.
Agung mengungkapkan, WIKA telah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk proyek kereta cepat Jakarta – Bandung tersebut sebesar Rp 6,1 triliun.
“Memang paling besar karena dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung, yang memang dari penyertaannya saja sudah Rp6,1 triliun, kemudian yang masih dispute atau belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun sehingga hampir Rp12 triliun,” jelasnya.